Personalitas (kepribadian) manusia dibagi empat (4) bagian, yaitu Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Plegmatis. Sanguinis adalah tipe kepribadian yang suka bersenang-senang, senang berinovasi dan mendominasi pembicaraan. Melankolis adalah kepribadian yang terstruktur dan disiplin. Koleris adalah kepribadian yang bisa menyelesaikan persoalan apa saja, di mana saja, dengan cara mereka sendiri. Sementara Plegmatis adalah tipe kepribadian yang cinta damai, menolak permasalahan dan rendah hati.
Selain keunggulan-keunggulan tersebut, kelemahan juga terdapat pada masing-masing kepribadian. Karena sering mendominasi pembicaraan, tipe Sanguinis sering menyela pembicaraan orang lain. Orang Sanguinis hampir tidak pernah mau jadi pendengar. Tipe kepribadian ini selanjutnya banyak ditinggalkan orang-orang di sekelilingnya.
Karena terstruktur dan sangat disiplin, maka kegagalan adalah hal yang paling menyedihkan bagi kaum Melankolis. Dan apabila mereka mengalami kegagalan, jiwa mereka akan merasa tertekan dengan dahsyat. Tipe Melankolis juga perasa, yang membuat kepribadian mereka dominan dengan kesedihan. Tidak seorang pun manusia di dunia ini yang ingin berlama-lama dengan orang yang wajahnya muram. Jiwa orang Melankolis semakin tertekan ketika mengetahui orang-orang di sekitarnya mulai berhamburan menjauh dari kehidupan mereka.
Aku bisa menyelesaikan hal terpelik apa pun dengan cara ku sendiri. Tanpa bantuan orang lain sedikit pun. Demikian prinsip orang Koleris yang mengantarkan mereka ke puncak kepemimpinan dalam waktu singkat. Karena keyakinan dan kejeniusannya, mereka sering menganggap orang lain tidak berguna. Kenyataannya memang demikian. Tapi tidak ada orang yang suka dengan kepribadian orang yang jadinya tampak sok berkuasa atas segala-galanya.
Sementara Plegmatis yang cinta damai sering disenangi para sabahatnya karena selalu bisa menjadi pendengar yang setia, ternyata jiwa orang Plegmatis juga tertindas. Mereka kerap kali menyimpan sesuatu yang sedih di hati mereka, tanpa pernah mengkomunikasikannya dengan orang lain. Hal ini akan menjadi bom waktu yang akan meledak dengan dahsyat ketika hati mereka sudah kepenuhan dengan kepedihan yang terpendam. Dalam seketika sahabat-sahabat mereka merasa kasihan dan menjauhi mereka.
Perkawinan/Pernikahan antara Sanguinis dan Melankolis, dan perkawinan antara Koleris dan Plegmatis, yang disebut perkawinan alami, diyakini dapat saling melengkapi kelemahan pasangannya. Sementara perkawinan campuran, yakni antara Sanguinis dan Plegmatis, dan Melankolis dan Koleris, disebut sebagai pasangan yang se-tipe. Masing-masing saling menguatkan.
Mengetahui watak-watak (kepribadian) bisa membantu manusia untuk saling mengerti satu sama lain. Terutama yang sedang memilih pasangan hidup untuk selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar