Senin, 20 Juni 2011

SEMANGAT ADALAH KEKUATAN UNTUK BERTAHAN HIDUP

Finally, dua orang sahabat saya akhir tahun ini resmi berangkat ke Australia. Mereka dapat beasiswa Chevening. Begitu dengar, saya langsung lemas. Sedih dan senang. I'm so happy for their both. Tiap hari dengar curhat mereka soal mimpi. Tiap hari lihat usaha mereka untuk meraih mimpi itu. Dan sekarang, cling... that dream coming true. Gila yah...I'm living with super people.

Tapi tentu saya sedih. Karena pada dasarnya mimpi mereka adalah mimpi saya juga. Hanya bedanya, mereka serius mengejar, mungkin sampai ke negeri Cina. Sedangkan saya masih mengejar stok ASI dan deadline. Hehe... Yes, never ever think that I'm not happy with my life. I'm super happy. Nothing regrets. Rejeki tak mungkin salah kamar selama kita mau berusaha. Yah, saya hampir setahun ini dilimpahkan beragam rejeki.

Lalu kenapa sedih ? Karena saya ingat lagi dengan mimpi itu. Ingat dulu terobsesi sampai seperti orang bodoh. Ingat begitu banyak biaya dan waktu yang terbuang tapi tidak berhasil. And the saddest part is, I gave up! huhu...

Ah sudahlah... tak usah dibahas lagi. Intinya sekali lagi, I'm happy because my SPIRIT for all of my best friends! You guys totally deserve to get it. And I probably the next. AMIN!

Dari uraian saya diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami kegagalan dan kegelisahan bahkan kekecewaan. Akhirnya bagaimana sebenarnya menumbuhkan pribadi yang gelisah akibat masa lalunya. Bagi jiwa-jiwa yang pernah jatuh maka tumbuhkan kebaikan, karena membiarkan jiwa yang buruk bila dibiarkan akan membuat pribadi menjadi gelisah. Bagaimana memulihkan jiwa sehingga terbentuk menjadi pribadi yang kuat, yang tentunya dengan jiwa yang baik, akan selalu berupaya membangun kehidupan selalu gembira, mencintai kedamaian dan memiliki dorongan asli menegakkan keadilan bagi kehidupan sesama.

Menjadi pribadi yang kuat diperlukan pemeliharaan sepanjang waktu, Tuhan Yang Maha Esa akan selalu membantu kita jika kita mampu terus memelihara kebaikan. Tuhan Yang Maha Esa akan mengirimkan pertolongannya hanya pada orang-orang yang memiliki nilai yang tinggi, dan rendahnya nilai pada seseorang membuat jauh dari pertolonganNya.

Ada empat hal yang membuat jiwa kita menjadi rusak, yakni pertama tidak adanya kasih sayang, kedua rusaknya keimanan, ketiga tidak dijaganya atau kurangnya pendidikan, keempat lemahnya ekonomi. Untuk itu bagaimana upaya pengkondisian dan membantu orang lain agar dapat memulihkan jiwa, maka bantu mereka yang ingin memperbesar kasih sayang, bantu mereka meningkatkan keimanan, bantu mereka untuk meningkatkan pendidikan, dan mencarikan jalan untuk menemukan cara memperbaiki ekonominya secara baik.

Jiwa yang baik akan mencintai kedamaian, maka tunjukkan kalau beriman itu indah. Dengan keindahan yang dimiliki oleh hati, maka ada taman dalam taman keindahan jiwa. Intinya selalu mencintai arus kebaikan agar kita akan memiliki sponsor dari Tuhan Yang Maha Esa dan ditenagai olehNya. Jangan sampai Tuhan Yang Maha Esa mengambil kembali tenaga yang tadinya meneladani kebaikannya, hanya karena orang itu tidak lagi menjaga kebaikannya.

Ada dua cara untuk menghebatkan diri menuju kebaikan, yakni pertama : berani untuk gagal besar atau berencana dengan gagal besar, dan tidak kecil hati dengan gagal kecil. Kedua: ikhlaslah kalau digagalkanNya. Dekatkan dengan arus yang melibatkan kebaikan, karena arus kebaikan itu sangat kuat merangkul sesuatu yang diangkatnya.

Berilah orang disekitar kita kalimat pujian, dan pujian itu mempercepat tercapainya kebaikan. Menjadi orang tua yang membesarkan hati anak, membesarkan hati saudara, teman atau sahabat adalah yang memberikan kebaikannya untuk pemulihan jiwa. Berarti memulihkan jiwa orang lain, sudah pasti juga memulihkan jiwa kita. Karena tidak bisa memulihkan jiwa kita manakala kita masih memiliki ego yang tinggi, tidak peduli kepada orang lain.

KITA TAHU APA YANG TERBAIK BAGI DIRI KITA ...............
HARI KITA DIHARI INI UNTUK HARI ESOK YANG CERAH .........