UMB-PTS 2010/2011 diselenggarakan untuk melakukan seleksi calon mahasiswa di 31 Perguruan Tinggi yang tersebar pada 8 (delapan) kota besar di Indonesia:
Medan
- Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)
- Universitas Medan Area (UMA)
- Universitas HKBP Nommensen (Univ. HKBP)
Lampung
- Universitas Bandar Lampung (UBL)
- Universitas Malahayati (UNIMAL)
Jakarta
- Institut Teknologi Indonesia (ITI)
- Universitas Tarumanagara (UNTAR)
- Universitas Trisakti (USAKTI)
- Universitas Yarsi (Univ. YARSI)
- Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UNIKA JKT)
- Universitas Nasional (UNAS)
- Universitas Pancasila (UP)
- STIA Mandala Indonesia (STIAMI)
- Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN)
- Institut Keuangan Perbankan dan Informatika ASIA – Perbanas
- Universitas Indonusa Esa Unggul (UIEU)
Bandung
- Universitas Parahyangan (UNPAR)
- Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
- Universitas Widyatama
Semarang
- Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
Yogyakarta
- Universitas Achmad Dahlan (UAD)
- Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY)
Surabaya
- Universitas Surabaya (UBAYA)
- Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim (UPN ” Veteran”)
- Universitas 17 Agustus 45 Surabaya (UNTAG)
- Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas (STIE Perbanas)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekononomi Indonesia (STIESIA)
- Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)
Malang
- Universitas Islam Malang (UNISMA)
- Universitas Merdeka Malang (UMER)
Materi Ujian terdiri dari:
Kemampuan Dasar terdiri atas :
- Soal Matematika,
- Soal Bahasa Indonesia, dan
- Soal Bahasa Inggris.
Kemampuan IPA terdiri atas :
- Soal Biologi,
- Soal Kimia,
- Soal Fisika, dan
- soal IPA Terpadu.
Kemampuan IPS terdiri dari :
- soal Sejarah,
- soal Geografi,
- soal Ekonomi, dan
- soal IPS terpadu.
Peserta Kelompok IPA harus mengikuti ujian Kemampuan Dasar, dan ujian Kemampuan IPA.
Peserta Kelompok IPS harus mengikuti ujian Kemampuan Dasar, dan ujian Kemampuan IPS.
sumber : www.spmb.or.id
Posted by dhimasheri in Uncategorized.
Tags: PP, ptn, Sipenmaru, Skalu, snmptn, spmb, umptn
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau biasa disingkat SNM-PTN dulu dengan nama Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) adalah salah satu bentuk ujian penerimaan mahasiswa untuk perguruan tinggi negeri, selain program mandiri (melalui ujian mandiri) dan penyaluran minat dan bakat melalui sekolah-sekolah (PMDK). Ujian ini dilaksanakan selama dua hari dalam setiap tahunnya secara serentak di seluruh Indonesia, biasanya dilaksanakan pada awal bulan Juli.
Sejarah
Ujian ini pada awalnya disebut SKALU (Sekretariat Kerja sama antar Lima Universitas) yang pertama kali diadakan secara serentak oleh lima perguruan tinggi negeri pada tahun 1976. Ke lima PTN ini merupakan lima PTN paling diminati (favorit) oleh para calon mahasiswa. Perguruan tinggi negeri (PTN) yang terlibat dalam program rintisan itu adalah Universitas Indonesia di Jakarta, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, dan Universitas Airlangga di Surabaya.
Dengan sistem ujian masuk secara serentak ini, para calon mahasiswa tidak usah melakukan perjalanan jauh untuk menempuh beberapa ujian masuk perguruan tinggi negeri favorit pada waktu dan tempat yang berbeda untuk meningkatkan kemungkinan mereka diterima. Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Departemen Pendidikan Nasional), sistem ujian bersama ini bertujuan menolong para calon mahasiswa untuk menghemat waktu dan biaya walaupun sistem ini jelas mengakibatkan peluang seorang calon mahasiswa untuk memilih lebih dari satu PTN favorit menjadi hilang.
Pada 1977, sistem SKALU diperbaiki dengan mengharuskan mahasiswa memilih program studinya dan bukan hanya perguruan tinggi yang ingin dimasukinya. Atas pertimbangan jumlah PTN, standar dan lokasi, pada 1979 sistem ini dikembangkan dengan melibatkan lebih banyak perguruan tinggi negeri, yang dibagi ke dalam tiga kategori.
Kategori pertama di beri nama Proyek Perintis 1 yang melibatkan 10 perguruan tinggi, yaitu kelima perguruan tinggi di atas ditambah dengan Universitas Padjadjaran di Bandung, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan Universitas Sumatera Utara di Medan.
Di masyarakat luas, Proyek Perintis 1 ini lebih dikenal dengan nama SKASU (Sekretariat Kerja sama Antar Sepuluh Universitas). Dalam sistem ini, mahasiswa diizinkan memilih tiga program studi di tiga perguruan tinggi.
Setelah kategori pertama, IPB, UI, ITB, dan UGM menyelenggarakan penerimaan mahasiswa baru tanpa ujian yang dikenal dengan nama Proyek Perintis 2. Sementara itu, 23 perguruan tinggi negeri lainnya mengembangkan sistem yang mirip Proyek Perintis 1 dengan nama Proyek Perintis. Sedangkan kategori tiga, yaitu perintis tiga, merupakan seleksi pada 23 PTN lainnya dengan proyek perintis tiga. Pada saat yang sama, 10 IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) mengembangkan sistem penerimaan dengan nama Proyek Perintis 4.
Tahun 1983, Depdikbud memutuskan mengadopsi sistem Proyek Perintis 1 dan 2 secara nasional dengan menghapus Proyek Perintis 3 dan 4. Sistem baru ini melibatkan semua perguruan tinggi negeri dan dikenal sebagai Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), sedangkan sistem penerimaan tanpa ujian dikenal dengan nama Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Tahun 1989, PMDK dihapus dan Simenmaru berubah menjadi UMPTN. Sistem penerimaan mahasiswa baru yang disebut terakhir ini bertahan hingga 2001, menyusul keluarnya SK Mendiknas No 173/U/2001 dan berubah nama menjadi SPMB.
Peserta
Peserta adalah lulusan IPA, IPS atau Bahasa dari SMA atau sederajat dan telah lulus ujian nasional pada tahun yang sama (hingga dua tahun sebelumnya) dengan penyelenggaraan SPMB. Misalnya pada tahun 2006, SPMB boleh diikuti lulusan IPA, IPS atau Bahasa dari SMA atau sederajat yang telah lulus ujian nasional pada tahun 2006, 2005 atau 2004. Peserta terbagi atas peserta jurusan IPA, IPS dan IPC. Masing-masing peserta IPA dan IPS mengikuti ujian hari kedua sesuai jurusannya, sementara peserta IPC harus mengikuti ujian kemampuan IPA dan IPS.
Biasanya calon peserta lulusan IPA dan ingin memilih jurusan perkuliahan yang noneksakta, maka calon peserta itu mengikuti ujian jurusan IPC. Padahal tidaklah harus demikian karena calon peserta itu dapat langsung memilih ujian jurusan IPS. Ini bergantung kepada pilihan-pilihan jurusan perkuliahan yang dipilih.
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: ipa, ipc, ips, jawa, kalimantan, lulus spmb, perguruan tinggi, pt, ptn, regional, smk, smp, smta, snmptn, spmb, sukses tembus spmb, sulawesi, sumatera, uan, ujian
ini cerita dariteman yang di bandung …..
STRATEGI TEMBUS SPMB
Ujian akhir nasional (UAN) telah usai dan dari 1.891.339 peserta ujian akhir nasional (UAN) sekolah menengah atas/madrasah (SMA/MA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) tahun 2004, hanya 88,55 persen (1.674.781 peserta) yang berhasil melewati nilai standar kelulusan 4,01 ke atas
Setiap lulusan SMA/MA dan SMK (baca : sekolah menengah tingkat atas¡ÂªSMTA) berhak melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, perguruan tinggi (PT), baik PT negeri (PTN) maupun swasta (PTS). Akan tetapi, seperti sudah menjadi tradisi tahunan, para siswa umumnya berbondong-bondong mendaftarkan dirinya menjadi calon mahasiswa PTN melalui jalur sistem penerimaan mahasiswa baru (SPMB). Walaupun untuk itu terkadang mereka bertindak tidak rasional dan proporsional.
Tidak sedikit calon mahasiswa mengikuti SPMB berdasarkan ¡°mode¡± belaka, ikut-ikutan, mengikuti arus teman. Pilihan program studi mereka di PTN pada galibnya adalah jurusan-jurusan atau fakultas-fakultas ¡°favorit¡± yang diminati oleh banyak calon mahasiswa. Umpamanya, kedokteran umum, arsitektur, teknik informatika, komputer, ekonomi, manajemen, akuntansi, sastra Inggris, dan lain-lain. Padahal untuk dapat diterima di situ dibutuhkan nilai ujian yang tinggi, mengingat banyaknya peminat. Jadi, semakin banyak calon mahasiswa yang meminati suatu program studi di PTN, maka akan semakin tinggi pula nilai ujian yang harus diperolehnya untuk diterima di sana. Begitu pula sebaliknya.
Seluruh PTN di Indonesia yang menyelenggarakan SPMB hanya akan menerima 86.607 mahasiswa baru yang tersebar pada 1.615 program studi (Kompas, 11 Juni 2004). Kalau lulusan SMTA yang ikut SPMB diasumsikan sekira setengah juta orang, berarti yang tidak lulus SPMB jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang lolos.
Demikian sulitkah untuk menembus SPMB? Tidak juga, kalau calon mahasiswa mampu mengetahui, memahami, dan menerapkan strategi tembus SPMB dengan jurus 3K, yakni Kesempatan, Kemampuan, dan Kemauan, sebagaimana dielaborasi di bawah ini.
Kesempatan
Pada hakikatnya, menjadi peserta SPMB adalah suatu kesempatan, suatu peluang yang sudah semestinya disikapi secara positif oleh para siswa lulusan SMTA.
Setiap lulusan SMTA bisa mengikuti SPMB sampai tiga kali. Sewaktu baru lulus, setahun setelah lulus, dan dua tahun setelah lulus. Bagi siswa lulusan 2004 , SPMB tahun ini adalah kesempatan pertama untuknya dan jika tidak diterima, masih ada dua kesempatan lagi (2005, 2006). Bagi lulusan 2003, jika tidak diterima tahun ini, maka tinggal satu kesempatan (2005). Dan bagi lulusan 2002, tahun sekarang merupakan kesempatan terakhir untuknya, jika tidak diterima, maka hilanglah peluang menjadi mahasiswa PTN melalui SPMB.
SPMB 2004 diikuti 49 PTN seluruh Indonesia yang terbagi ke dalam tiga regional, yakni regional I meliputi PT di wilayah Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Barat; regional II : Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur; dan regional III : Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua. (Data lengkap PTN per regional dapat dilihat di Buku Petunjuk SPMB 2004 atau di http://www.spmb.or.id)
SPMB diselenggarakan di kota-kota di mana PTN berada dan di kota-kota lain yang oleh panitia dianggap strategis. Seleksi ujian tersebut diselenggarakan pada saat yang bersamaan dan menggunakan soal yang sama atau setara. Peserta ujian disarankan memilih tempat ujian yang paling dekat dengan tempat tinggalnya.
Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat program studi atau universitas yang menjadi pilihannya. Peserta ujian dapat memilih program studi di setiap PTN, dengan persyaratan salah satu pilihannya berada di regional di mana peserta mengikuti ujian; pilihlah tempat ujian yang paling dekat atau paling efisien. Lokasi ujian tidak menjadi pertimbangan diterima atau tidak diterimanya peserta di PTN, tetapi lebih ditentukan oleh nilai SPMB yang bersangkutan dan nilai-nilai dari pesaing di program studi pilihannya.
SPMB mempermudah siswa untuk bisa mendaftar dan diterima di PTN yang diminatinya. Mereka cukup sekali ujian dan memilih beberapa PTN tanpa harus pergi dan menginap ke lokasi di mana PTN pilihannya berada. Mereka hanya perlu mengadakan satu kali perjalanan setelah pasti diterima di PTN pilihannya.
Jadi, untuk dapat diterima di PTN, pilihlah program studi yang tidak favorit, yang berdaya saing rendah. Artinya, calon mahasiswa yang meminatinya tidak terlalu banyak. Strategi yang direkomendasikan di sini : pilihan ke-1 program studi nonfavorit, pilihan ke-2 program studi nonfavorit, dan/atau pilihan ke-3 (untuk yang mengikuti IPC) program studi nonfavorit juga.
Kemampuan
Pada dasarnya, SPMB adalah suatu proses seleksi akademis yang mencakup tiga kelompok ujian : IPA, IPS, dan IPC/Campuran (IPA dan IPS). Setiap lulusan SMTA, jurusan apa saja, boleh mengikuti SPMB kelompok IPA, IPS, atau IPC. Lulusan SMA jurusan IPS yang mengikuti SPMB kelompok IPA juga boleh memilih program studi apa saja di kelompok IPA, termasuk Kedokteran, Komputer, Teknik, Pertanian, dsb.
Secara umum, terdapat tiga mata ujian : kemampuan kuantitatif dan kemampuan verbal sebanyak 75 soal (yaitu matematika dasar, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris, masing-masing 25 soal), kemampuan IPA 75 soal (matematika, biologi, fisika, kimia, dan IPA terpadu, masing-masing 15 soal), dan kemampuan IPS 75 soal (sejarah, geografi, ekonomi¡Âªmasing-masing 20 soal¡Âª, dan IPS terpadu 15 soal). Peserta ujian harus mampu mengalokasikan waktu dengan jumlah soal yang tersedia, sehingga tidak ada alasan kekurangan waktu pengerjaan soal. Perlu dicatat, kemampuan verbal waktunya 180 menit, kemampuan IPA 150 menit, dan kemampuan IPS 90 menit.
Oleh karena setiap pelajaran mempunyai bobot yang sama, maka kerjakanlah semua soal ujian. Kalau peserta SPMB sama sekali tidak mengerjakan soal salah satu mata pelajaran, maka ia akan mendapat ¡°nilai-mati¡± untuk pelajaran tersebut. Sungguhpun nilai yang lain bagus sekali, kalau ada ¡°nilai mati¡± maka ia tidak akan diterima!.
Semua peserta SPMB akan diurutkan menurut nilai ujiannya, kemudian dialokasikan pada program studi pilihannya, dengan ketentuan bahwa peserta yang lebih baik mendapat prioritas untuk dialokasikan lebih dahulu. Jika masih ada tempat di pilihan pertama, ia akan diterima di program studi pilihan pertama. Jika tempat pada program studi pilihan pertama telah penuh, dan masih ada program studi pilihan kedua, ia akan diterima pada program studi pilihan kedua. Jika tempat pada program studi pilihan pertama dan program studi pilihan kedua telah penuh, maka ia tidak akan diterima walaupun nilainya masih cukup tinggi. Bagi yang memilih kelompok IPC dengan tiga pilihan, maka pilihan ketiga akan diproses dengan cara yang sama.
Pendek kata, SPMB tidak mengenal passing grade. Setiap program studi menerima calon mahasiswa sesuai urutan nilainya, nilai yang lebih baik mendapat prioritas untuk diterima lebih dulu, dan penerimaan berhenti setelah daya tampung terpenuhi.
Jadi, kalau calon mahasiwa memilih program studi favorit, maka ia harus berupaya untuk meraih nilai ujian maksimal. Dengan asumsi, apabila nilai ujiannya tinggi, maka akan dapat mengalahkan para pesaingnya di program studi itu.
Kemauan
Pemilihan program studi di PTN, idealnya, selain karena calon mahasiswa mampu menaklukkan soal-soal ujian SPMB juga harus selaras dengan minat dan bakatnya, sehingga ia diharapkan sukses menyelesaikan studinya di PTN. Namun, dalam SPMB, melalui uji keterampilan program studi keolahragaan dan kesenian saja minat dan bakat calon mahasiswa dapat diketahui. Sebab, berdasarkan Keputusan Mendiknas No. 173/U/2001 tentang Penerimaan Calon Mahasiswa pada Perguruan Tinggi, SPMB hanya bertujuan untuk memilih calon mahasiswa baru yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di PTN sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Dari sini, domain afektif dan psikomotor (menurut Taxonomy Bloom)¡Âªkecuali untuk program studi keolahragaan dan kesenian¡Âªtidak terungkapkan.
SPMB selain menafikan minat dan bakat calon mahasiswa juga tidak mengungkap perilakunya selama bersekolah di SMTA (misalnya : rajin, malas, tukang menyontek, sering kesiangan/terlambat, aktivis, trouble maker, dan lain-lain perbuatan positif maupun negatif siswa).
Berdasarkan uraian di atas, dalam mengikuti SPMB, calon mahasiswa hendaknya menggunakan hati nuraninya. Maksudnya, jangan menjadikan PTN sebagai ¡°tujuan¡±, tetapi sebagai ¡°alat¡± belaka untuk mencapai tujuan yang riil yakni dunia kerja atau masa depan.
Adalah wajar nian tatkala calon mahasiswa memilih program studi favorit di PTN, karena program-program studi itu memang menjanjikan dunia kerja atau masa depan yang relatif lebih baik; dengan gaji, penghasilan, atau kesejahteraan yang layak untuk hidup.
Jadi, biarpun gagal diterima di kedokteran umum, arsitektur, teknik informatika, komputer, ekonomi, manajemen, akuntansi, sastra Inggris, dan lain-lain program studi ¡°favorit¡± di PTN; hal itu bukanlah akhir dari segalanya. Toh, masih banyak PTS-PTS yang membuka program-program studi sejenis dengan kualitas pembelajaran yang tidak kalah dengan PTN dan biaya pendidikan yang cukup terjangkau calon mahasiswa. Lalu, mengapa tetap ngotot ke PTN, kalau tujuan utamanya adalah meraih masa depan yang lebih baik?. NNN Penulis, 10 tahun aktif di berbagai Bimbel di Bandung; kini tenaga fungsional di SMAN 21 Bandung NNN
Posted by dhimasheri in Uncategorized.
Tags: bahasa indonesia, bahasa inggris, biologi, ekonomi, fisika, gaya belajar, geografi, ipaterpadu, ips terpadu, kemamapuan ips, kemampuanipa, kimia, mahasiswa, matematika, matematika dasar, pemimlihan jrusan, perguruan tinggi, psikologis, sejarah, snmptn, spmb, strategi, trik mengerjakan soal, unas 2009
Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah harapan kita semua dan juga harapan orang tua serta merupakan suatu kebanggaan tersendiri bila dapat lulus SPMB. Namun kesempatan untuk diterima di PTN sangat minim, karena bangku kuliah yang tersedia sangat terbatas. Dari sekitar 400 ribuan peserta SPMB, yang diterima melalui jalur ini rata-rata kurang dari 15% pada setiap tahunnya. Olehkarenanya sangatlah wajar banyak siswa berseloroh bahwa “Menjadi mahasiswa melalui SPMB tak ubahnya mengikuti undian berhadiah”. Ini dimaklumi karena banyak siswa sulit menebak mana yang lebih besar antara peluang menang atau peluang kalahnya. Dengan persaingan yang superketat dalam SPMB, memenangkan persaingan diperlukan kerja keras dan pintar serta strategi yang tepat, karena tanpa ini semua, bukan kesuksesan yang didapatkan tapi menemui kegagalan. Sedikitnya, ada tujuh faktor yang mempunyai peranan besar terhadap keberhasilan menembus SPMB, antara lain :
1. Penguasaan materi
2. Strategi pemilihan jurusan
3. Keterampilan mengerjakan soal
4. Kesiapan mental / psikologis.
5. Faktor Teknis
6. Pendekatan diri kepada Allah SWT
Kesuksesan didunia ini berawal dari rencana, begitu halnya kesuksesan di SPMB. If you fail to plan you plan to fail, jika Anda gagal membuat sebuah rencana, itu sama saja merencanakan kegagalan. Seperti halnya kesuksesan dibidang lain, energi terbesar kesuksesan di SPMB sangat ditentukan seberapa besar impian Anda untuk memasuki jurusan di PTN tertentu. Impian adalah hasrat atau keinginan yang “harus” dicapai. Dalam usaha / bidang apapun impian adalah titik awal keberhasilan. Impian pula yang memberi energi untuk selalu berusaha keras dan disiplin tinggi. Selain impian, bersikap positif terhadap hal apapun merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari impian. Jangan pernah pedulikan guru yang jelek mengajar, sekolah yang tidak mempunyai fasilitas, kemampuan yang serba terbatas. Fokuslah pada hal-hal yang positip bisa menunjang kesuksesan. Percayalah pada kemampuan diri sendiri dan tidak ada hentinya untuk berusaha mengejar ketinggalan. “Saya pasti bisa berhasil”, Saya pasti bisa, Saya pasti bisa memasuki PTN favorit.
Lima langkah efektif untuk mewujudkan impian:
Pertama, tetapkan dalam pikiran Anda cita-cita yang ingin Anda wujudkan dan gambarkan dalam pikiran Anda secara detil. Jangan takut untuk bermimpi besar dan jangan pernah melupakan impian tersebut.
Kedua, pastikan dengan tepat apa yang dapat Anda berikan sebagai ganti untuk impian yang Anda inginkan tersebut (tidak ada ‘makan siang gratis’)
Ketiga, buatlah langkah-langkah pasti untuk mencapai impian tersebut.
Keempat, tulis secara jelas impian Anda.
Kelima, bacalah dua kali sehari, satu kali sebelum tidur dan satu kali setelah Anda bangun dipagi hari.
Penguasaan materi
Dari hasil hasil pengamatan, banyak peserta yang gagal lulus SPMB karena tidak terlatih mengerjakan soal-soal SPMB. Padahal, banyaknya waktu luang ketika melakukan persiapan seleksi, seharusnya digunakan untuk mengerjakan soal-soal SPMB tahun-tahun sebelumnya. Soal SPMB bersifat standar dan seringkali berulang.
Untuk dapat mengerjakan soal-soal SPMB, tidak ada jalan lain kecuali menguasai materi / konsep dengan sebaik-baiknya. Idealnya, peserta dapat menguasai semua materi SPMB. Akan tetapi hal ini sulit dilakukan bahkan dianggap tidak mungkin. Oleh karenanya, strategi yang mungkin yaitu pemahaman terhadap konsep-konsep yang terpenting, dan jika memiliki waktu baru meluas ke hal-hal yang mendetail. Buatlah target (goal setting) yang jelas pada setiap periode waktu. Pemahaman secara sistematis dan gradual seperti ini diharapkan dapat memperoleh hasil yang optimal.
Strategi pemilihan jurusan
Dalam menghadapi SPMB, setiap siswa dihadapkan pada masalah pemilihan jurusan yang terkadang sering dilematis. Hal ini terjadi karena banyak dari siswa yang tidak tau bagaimana strategi memilih jurusan. Idealnya, dalam persiapan menghadapi SPMB, sejak dini siswa harus menentukan jurusan apa yang akan dipilih dan di PTN mana. Dalam hal memilih jurusan harus disesuaikan dengan bakat dan minat. Strategi yang perlu dilakukan adalah:
Pertama, Ukurlah sejauh mana kemampuan yang dimiliki. Untuk mengetahui seberapa besar kemampuan yang dimiliki yaitu dengan melakukan try-out secara berkala, atau melakukan simulasi di rumah. Setelah mengetahui nilai yang dapat dicapai, barulah ditentukan jurusan dan PTN yang tepat.
Kedua, kenali jurusan-jurusan yang ada di PTN, terutama jurusan-jurusan yang diinginkan. Setelah itu, lihatlah perkiraan pass in grade- nya.
Ketiga, tempatlah jurusan impian (optimistis) pada pilihan 1, dan pilihlah pilihan kedua dijurusan yang aman, tetapi masih mempresentasikan keinginan.
Keempat, mintalah dukungan dari orang tua, saudara, teman dekat atau seseorang yang teramat spesial untuk memberikan spirit demi terwujudnya impian Anda. Selain itu perlu juga dipertimbangkan tentang biaya hidup, tempat tinggal, keadaan lingkungan / sistem pergaulan dsb.
Keterampilan mengerjakan soal
Soal SPMB mempunyai karakteristik tertentu yaitu dari jumlah soal, kualitas soal, dan waktu pengerjaannya. Uraian jenis dan jumlah soal adalah sebagai berikut:
Kemampuan Dasar
• Mat. Dasar 25 Soal
• Bhs Indonesia 25 Soal
• Bhs Inggris 25 Soal
Jumlah 75
Kemampuan IPA
• Mat IPA 15 Soal
• Fisika 15 Soal
• Kimia 15 Soal
• Biologi 15 Soal
• IPA Terpadu 15 Soal
Jumlah 75
Kemampuan IPS
• Sejarah 20 Soal
• Ekonomi 20 Soal
• Geografi 20 Soal
• IPS Terpadu 15 Soal
Jumlah 75
Dari jumlah soal dan waktu yang tersedia, pengerjaan soal-soal SPMB di set rata-rata 2 menit per soal. Hal ini terjadi karena soal SPMB didesain sebagai alat seleksi, sehingga setiap peserta bukan hanya dituntut bisa tetapi juga cepat / dalam waktu singkat. Strategi yang perlu dijalankan adalah dengan mengerjakan soal-soal yang menurut Anda mudah. Jika ada soal-soal yang terlalu sulit, jangan memaksakan diri untuk mengerjakannya, pindahlah mengerjakan soal-soal yang lebih mudah, itu lebih baik. Jangan memberikan jawaban asal-asalan, lebih baik membiarkan kosong daripada memberikan jawaban yang spekulatif. Yang perlu menjadi renungan: Mengerjakan satu soal dalam waktu sepuluh menit atau duapuluh menit jelas merupakan time losses (kecolongan waktu) yang tidak termaafkan. Penstabilan emosi dan pengendalian dirilah yang mencegah melakukan kebodohan ini.
Kesiapan mental / psikologis.
Kesiapan mental / psikologis diperlukan bukan hanya ketika hari H SPMB, tetapi pada saat kapanpun termasuk ketika akan belajar. Lelah psikis seperti bosan, jenuh, dan sejenisnya akan mengganggu rencana belajar dan ketika hari H SPMB. Strategi mengatasi ketidaksiapan mental pada saat belajar adalah sebagai berikut:
Hentikan belajar dan pergilah tidur.
Cari penyebab kelelahan psikis (interospeksi diri), apa sebenarnya yang membuat bosan, jenuh dan hilang konsentrasi. Ada masalah dengan keluarga, teman, tetangga atau mungkin pacar ? Jika ada, selesaikanlah permasalahan itu dengan baik-baik. Hindari bentrokan, karena hal ini akan menambah beban mental, bila perlu mengalah dulu demi kemenangan Anda sendiri.
Ingat kembali hal-hal yang menarik dan menyenangkan jika Anda nanti lulus SPMB. Misalnya : Anda dapat kuliah di Perguruan Tinggi Negeri, dapat memenuhi harapan orang tua atau mungkin harapan masa depan yang cerah dan penuh kebahagiaan bersama orang-orang yang kita cintai.
Gunakan gaya belajar yang sesuai dengan Anda.
Hindarkan penggunaan obat penenang jenis apapun, karena dikhawatirkan efek sampingnya berakibat buruk bagi fisik Anda.
Faktor Teknis
Banyak peserta SPMB yang hingga sekarang masih dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, terutama bagi peserta yang merasa bisa mengerjakan soal dibandingkan dengan peserta lain tetapi dalam kenyataannya peserta tersebut tidak lulus dalam seleksi. Meskipun jawaban dalam pengerjaan soal sudah cukup akurat dan dapat dipercaya, tetapi ternyata kesalahan dalam pengisian formulir pendaftaran sangat menentukan dan sekaligus sebagai alat seleksi.
Dr. Toemin A. Masoem, ketua Panitia Pengolahan data UMPTN menyatakan bahwa kesalahan fatal yang dilakukan peserta SPMB adalah:
• Formulir atau lembar jawaban komputer (LJK) tidak dihitamkan secara benar
• Nilai SPMB tidak lengkap, bisa karena absen atau didiskualifikasi oleh panitia karena salah mengisi nomor peserta atau kode soal pada lembar jawaban.
Pernahkah kita berfikir berapa banyak peserta SPMB yang gagal dengan sia-sia seperti dalam kasus diatas? Ternyata dari data yang ada dari tahun ketahun luar biasa besarnya yaitu kurang lebih 14 persen dari peserta SPMB. Angka ini besarnya hampir sama dengan rata-rata peserta SPMB yang lulus seleksi setiap tahunnya (15,5 persen).
Pendekatan diri kepada Allah SWT
Setelah usaha maksimal dilakukan, maka hendaknya semuanya diserahkan kepada Allah SWT. Sebesar apapun impian kita, mustahil akan berhasil tanpa ridhoNya. Pendekatan diri kepada Allh SWT dan berdoa agar dalam belajar mudah memahami materi pelajaran, ketika memilih jurusan dan pada hari ‘H’ SPMB diberikan kemudahan dan dijauhkan dari kesalahan dan kesalahan yang mungkin terjadi karena kealpaan
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: snmptn, snmptn 2008, spmb, ujian nasional
UGM dan ITB Peringkat I di SNMPTN 2008
Surabaya (ANTARA News) – Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih peringkat pertama untuk kelompok IPS dan IPA, pada dalam ajang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2008.
Tim Statistik ITS untuk SNMPTN 2008, Lucia Aridinanti, di Surabaya, Kamis, mengatakan, UGM menempati tingkat ketetatan tertinggi untuk kelompok IPS.
“Namun, tingkat ketetatan ini terjadi, karena UGM hanya membuka 240 bangku untuk mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN, padahal jumlah peminat masuk ke UGM sangat tinggi”, katanya.
Sehingga, nilai keketatan pada kelompok IPA adalah 4.07 persen, artinya setiap empat orang bersaing dengan 100 orang pemilih. Sedangkan yang paling longgar persaingannya adalah Unijoyo dengan nilai keketatan 137,05 persen.
Sedangkan dari sisi daya tampung, UGM berada di urutan ke-53 dari 57 PT yang mengikuti SNPTN di Indonesia. Urutan pertama diduduki Unibraw, sedangkan ITS berada pada urutan ke-6.
Saat ini daya tampung menjadi salah satu aspek penting, mengingat trend yang sedang terjadi adalah PTN banyak yang membuka jalur khusus dengan harga khusus pula yang biasanya hanya terjangkau oleh orang-orang kaya.
Sementara itu, dari sisi nilai maksimum, maka ranking pertama diperoleh ITB, sedangkan ranking kedua dan ketiga diperoleh ITS dan UI. Dari sisi nilai minimum, maka ranking satu, dua, dan tiga diduduki secara berturut-turut oleh ITB, UI, dan ITS.
Menurut dia, kinerja kualitas dari calon mahasiswa baru (Maba) yang masuk ke PTN dapat dicermati berdasarkan indikator yakni nilai rataan, standar deviasi, nilai minimum, nilai maksimum, dan keketatan.
Kesemua indikator tersebut akan dapat dilihat homogenitas datanya dengan menggambarkan sebaran datanya pada distribusi normal.
Data 10 Besar Kelompok IPA berdasarkan nilai rataan diantaranya ITB (826,01), UGM (774,09), Unair (742,60), UI (732,20), ITS (709,86), UNS (681), UNY (654,45), UM (641,68) Unpad (639,67) dan IPB (621,02).
Sedangkan data 10 besar kelompok IPS berdasarkan nilai rataan diantaranya UGM (835.51), UJ (788.72), Unair (738.23), Undip (717.67), UNS (685.04), Unpad (683.78), Unibraw (681.69), UNY (664.89), Unsoed (655.00) dan UNJ (643.04).(*)
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: perguruan tinggi, ptn, rayon snmptn, snmptn, unas 2009
Pengumuman Seleksi Nasional Masuk PTN (SNM PTN)
1. TUJUAN :
Penyelenggaraan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi bertujuan untuk memperoleh mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Pedidikan Tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. PERSYARATAN :
Peserta SNMPTN harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Lulusan SMA / MA / SMK / MAK atau yang setara tahun 2006, 2007 dan 2008.
Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajarnya di Perguruan Tinggi.
3. PERGURUAN TINGGI NEGERI PESERTA SNMPTN
a. WILAYAH BARAT
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Sumatera dan Kalimantan :
Universitas Syah Kuala
Universitas Malikussaleh
Universitas Negeri Medan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Negeri Padang
Universitas Andalas
Universitas Riau
UIN Sultan Syarief Kasim Riau
Universitas Jambi
Univeritas Sriwijaya
Universitas Bengkulu
Universitas Lampung
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Institut Pertanian Bogor
Universitas Negeri Jakarta
Universitas Indonesia
UIN Syarief Hidayatullah
Universitas Pendidikan Indonesia
UIN Sunan Gunung Djati
Institut Teknologi Bandung
Universitas Padjadjaran
b. WILAYAH TENGAH
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat
Universitas Jenderal Soedirman
Universitas Negeri Semarang
Universitas Diponegoro
Universitas Sebelas Maret
Universitas Negeri Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Universitas Tanjung Pura
Univeritas Palangka Raya
Universitas Lambung Mangkurat
Universitas Mulawarman
c. WILAYAH TIMUR
Meliputi Perguruan Tinggi Negeri di wilayah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua
Universitas Airlangga
Universitas Negeri Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
IAIN Sunan Ampel Surabaya
Universitas Brawijaya
Universitas Negeri Malang
UIN Malang
Universitas Jember
Universitas Trunojoyo
Universitas Udayana
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Universitas Mataram
Universitas Nusa Cendana
Universitas Negeri Makasar
Universitas Hasanudin
UIN Alaudin Makasar
Universitas Tadulako
Universitas Haluoleo
Universitas Negeri Manado
Universitas Sam Ratulangi
Universitas Negeri Gorontalo
Universitas Pattimura
Universitas Khairun
Universitas Cenderawasih
Universitas Negeri Papua
4. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di Perguruan Tinggi yang menjadi pilihannya tetapi bisa di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara SNMPTN terdekat dan tempat mengikuti ujian bukan kriteria penerimaan.
5. KELOMPOK UJIAN DAN WARNA FORMULIR PENDAFTARAN
Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 kelompok :
Kelompok IPA dengan Formulir Pendaftaran berwarna BIRU.
Kelompok IPS dengan Formulir Pendaftaran berwarna HIJAU.
Kelompok IPC dengan Formulir Pendaftaran berwarna MERAH. (Kelompok IPC adalah campuran IPA dan IPS).
Setiap peserta yang memenuhi persyaratan dapat mengikuti kelompok IPA, IPS atau kelompok IPC dan tidak tergantung pada jurusan SMA nya.
6. PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Kelompok IPA dan Kelompok IPS.
Setiap peserta ujian kelompok IPA dapat memilih paling banyak 2 (dua) program studi kelompok IPA.
Setiap peserta ujian kelompok IPS dapat memilih paling banyak 2 (dua) program studi kelompok IPS.
Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih paling banyak 3 (tiga) dengan catatan sediktinya 1 (satu) program studi kelompok IPA dan 1 (satu) program studi kelompok IPS.
Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pemilihan.
Peserta yang hanya memilih 1 (satu) program studi saja diperbolehkan memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja.
Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengambil formulir pendaftaran. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di wilayah mana saja.
Daftar kode program studi dari berbagai PTN dapat dilihat pada lampiran 4.
7. BIAYA UJIAN
Bagi peserta ujian yang memilih kelompok IPA saja atau kelompok IPS saja biaya mengikuti ujian Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
Bagi peserta ujian yang memilih kelompok IPC biaya mengikuti ujian Rp 175.000,- (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah).
8. TATA CARA MEMPEROLEH FORMULIR PENDAFTARAN
Pembayaran biaya mengikuti ujian dilakukan pada semua Bank Mandiri, dimulai tanggal 16 Juni dan berakhir 27 Juni 2008, dapat diwakilkan dan harus dibayar tunai.
Pembayaran dapat dilakukan melalui cabang Bank Mandiri manapun.
Uang yang telah disetorkan ke bank tidak dapat diminta kembali dengan alasan apapun.
Bukti pembayaran asli dari bank ditukarkan dengan Formulir Pendaftaran dan buku panduan peserta SNMPTN 2008 di Panitia Lokal penyelenggara ujian.
9. TATA CARA PENGEMBALIAN FORMULIR PENDAFTARAN
Formulir Pendaftaran yang telah diisi dengan benar, teliti dan lengkap harus dikembalikan ke Panitia Lokal penyelenggara ujian pada waktu dan tanggal yang telah ditetapkan. Apabila anda terlambat maka pendaftaran akan ditunda pada hari berikutnya.
Pengembalian Formulir Pendaftaran dilaksanakan antara tanggal 16 Juni sampai dengan tanggal 28 Juni 2008 pada pukul 08.00 – 16.00.
Pengembalian Formulir Pendaftaran harus dilakukan oleh peserta sendiri dan tidak boleh diwakilkan.
Dokumen yang harus dibawa adalah Ijazah / STTB asli beserta fotokopinya bagi lulusan tahun 2006 dan 2007, untuk lulusan tahun 2008 dapat menggunakan Surat Tanda Lulus (STL) dan pasfoto berwarna terbaru ukuran 4×6 sebanyak 3 (tiga) lembar
10. JENIS TES
Tes Kemampuan Kuantitatif dan Kemampuan Bahasa, terdiri dari :
Matematika Dasar
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Tes Kemampuan IPA, terdiri dari: Matematika, Biologi,Kimia, Fisika dan IPA terpadu.
Tes Kemampuan IPS, terdiri dari: Sejarah, Geografi, Ekonomi dan IPS terpadu.
11. LAYANAN KHUSUS
Bagi penyandang tuna netra yang ingin mengikuti seleksi ini dapat dipandu petugas khusus.
Untuk Keadaan khusus lain Panitia Lokal dapat mengambil kebijakan lain yang dituangkan dalam Berita Acara.
12. UJI KETERAMPILAN KHUSUS
Bagi peserta seleksi yang memilih program studi Keolahragaan dan / atau kesenian, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)/ Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan khusus.
Uji keterampilan khusus dilaksanakan di Program Studi pada PTN pilihan peserta. Peserta ujian keterampilan khusus harus mendaftarkan diri 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan ujian keterampilan.
Biaya mengikuti keterampilan khusus dibayarkan kepada PTN pilihan yang melaksanakan ujian dan ditanggung sendiri oleh peserta.
Peserta yang memilih 2 (dua) Program Studi Kesenian/ Keolahragaan/ PGSD/ PGMI diwajibkan mengikuti uji keterampilan di kedua program studi tersebut.
Hasil ujian keterampilan khusus digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan ujian.
13. PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan melalui Situs web www.snmptn.ac.id dapat diakses mulai pukul 00.00 tanggal 1 Agustus 2008
Apabila terjadi perubahan tanggal pengumuman akan diberitahukan melalui media massa ataupun situs web.
14. REGISTRASI KE PTN
Setelah diterima, peserta harus dapat menunjukkan Kartu Tanda Peserta SNMPTN kepada PTN pilihannya untuk dilakukan registrasi.
15. WARGA NEGARA ASING (WNA)
Bagi WNA yang diterima sebagai calon mahasiswa harus melengkapi surat izin tertulis untuk mengikuti pendidikan di Indonesia dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta.
16. SITUS RESMI SNMPTN
Situs resmi SNMPTN 2008 adalah
http://www.snmptn.ac.id. Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui halaman web dengan alamat tersebut di atas.
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: ma, mak, peserta tes, sma, smk, smta, snmptn, sttb, sttl
Persyaratan Peserta SNMPTN 2008
Peserta SNMPTN 2008 harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara, tahun 2006, 2007, dan 2008;
Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses belajarnya di Perguruan Tinggi;
Membawa ijazah/STTB atau STL SMTA Asli dan foto kopinya yang disahkan oleh kepala sekolah
Lulusan SMTA tahun 2008 yang belum mempunyai ijazah/STTB atau STL harus membawa rapor asli dan foto kopi rapor kelas 3 semester 1 tahun 2007 yang disahkan oleh kepala sekolah, bila diterima di program studi pilihannya maka untuk registrasi di PTN bersangkutan diperlukan Tanda Lulus (TL) SMTA. Bagi mereka yang tidak bisa menunjukan TL SMTA maka penerimaan tersebut menjadi batal
Surat tanda bukti diri (KTP/SIM/Kartu OSIS memakai foto) yang bersangkutan.
Pasfoto terbaru (untuk angkatan 2006 & 2007) ukuran 4X6 sebanyak 2 helai. Untuk angkatan 2008 sama dengan foto yang tertera pada STTB.
Apabila nama, tempat dan tanggal lahir yang tercantum pada akte kelahiran dengan ijazah/STTB tidak sama, harap dilampirkan bukti atau keterangan yang disahkan oleh pihak yang berwenang.
Tanda tangan, sidik jari, penempelan foto calon peserta dilakukan di hadapan panitia
Perhatian !
Selama proses pembelian, pengembalian dan Ujian, peserta mohon berpakaian rapi, memakai kemeja, tidak bersandal dan atau memakai T-Shirt/Kaos
Kartu peserta harap dijaga baik-baik dan segera difoto kopi. Bila terjadi kehilangan, segera menghubugi sekretariat panitia dengan membawa foto kopi kartu peserta dan surat tanda kehilangan dari polisi
Calon Peserta diharuskan melihat tempat test serta mencocokan nomor test-nya di lokasi yang telah ditentukan paling lambat pukul 16.00 WIB sebelum hari pertama test.
Untuk program studi/jurusan tertentu disyaratkan surat Keterangan Bebas Buta Warna
Sekretariat SNMPTN lokal Bandung Gedung Labtek V ITB, Jl. Ganesha 10 Bandung Telp. 022-2511999
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: formulir, ipa, ips, kartu peserta, kelompok ipa, kelompok ips, snmptn
Pengembalian Formulir
Formulir Pendaftaran yang telah diisi dengan benar, teliti dan lengkap dilengkapi dengan berbagai persyaratan yang ditentukan, dikembalikan (tidak dapat diwakilkan) sesuai jadwal yang tercantum/tercetak pada setiap map formulir dengan berpakaian rapih (berkemeja) dan bersepatu.
Pengembalian Formulir Pendaftaran dilaksanakan:
Lulusan 2006 & 2007 tanggal 20-21 Juni 2008 (sesuai jadwal yang tertera pada map pendaftaran)
Lulusan 2008 tanggal 23-28 Juni 2008 (sesuai jadwal yang tertera pada map pendaftaran)
Pengembalian Kelompok IPA di Terowongan Sasana Budaya Ganesha ITB, Jl. Taman Sari No. 73 Bandung
Pengembalian Kelompok IPS & IPC di Gedung Serba Guna (GSG) ITB, Jl. Ganesha No. 10 Bandung
Persyaratan yang harus dibawa seperti tertera pada persyaratan:
Tanda tangan pada Kartu Peserta dilakukan di hadapan Panitia Lokal dengan menggunakan alat tulis yang disediakan Panitia;
Dokumen yang akan diambil oleh Panitia Lokal adalah Formulir Pendaftaran terisi, bukti hadir SNMPTN, fotokopi ijazah/STL;
Dokumen yang diterima oleh peserta meliputi: ijazah asli atau STL, Tanda Pengenal Kartu Tanda Peserta Ujian yang telah ditandatangani oleh Panitia yang mencantumkan tanggal, dan tempat ujian SNMPTN 2008.
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: bank mandiri, e-banking, formulir, ipa, ipc, ips, itb, kolektif, pilihan, program studi, ptn, snmptn, unpad
Pembelian Formulir SNMPTN
Pembayaran formulir dilakukan mulai 16-27 Juni 2008 dapat dilakukan melalui:
Cabang Bank Mandiri manapun;
ATM Bank Mandiri di semua tempat;
E-Banking Mandiri;
Setelah melakukan pembayaran, calon peserta dapat menukarkan tanda bukti pembelian/setor/resi/struk dengan Formulir Pendaftaran Seleksi. Pembayaran dapat diwakilkan dan harus dibayar tunai. Uang yang telah disetorkan ke bank tidak dapat diminta kembali dengan alasan apapun.
Khusus bagi penyandang tuna netra yang ingin mengikuti seleksi, pembelian dan pengembalian formulir dilaksanakan di sekretariat panitia, Gedung Labtek V ITB dan didampingi oleh pendamping.
Penukaran Formulir (boleh diwakilkan) dilaksanakan di Loket Tim Pengedaran Formulir di Grha Sanusi Hardjadinata (Aula) Kampus Unpad Jl. Dipatiukur No. 35 Bandung, mulai jam 08.00-14.00 WIB (pada hari Sabtu tetap dilayani).
Bagi peserta ujian yang memilih kelompok IPA saja atau kelompok IPS saja biaya mengikuti ujian Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Bagi peserta ujian yang memilih kelompok IPC (campuran IPA & IPS) biaya mengikuti ujian Rp 175.000,- (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah).
Setiap peserta yang memenuhi persyaratan, dapat mengikuti kelompok IPA, IPS atau kelompok IPC dan tidak tergantung pada jurusan SMA-nya.
Berkas Pendaftaran terdiri atas :
a) Buku Panduan Peserta SNM PTN 2008
b) Formulir Pendaftaran (Kartu Komputer)
Berkas Pendaftaran harus dibawa pada saat pengembalian, dimasukan dalam map yang disediakan panitia.
Pelajari dan ikuti petunjuk yang terdapat dalam formulir pendaftaran (Kartu Komputer) kemudian isilah formulir pendaftaran dengan menggunakan pensil 2B di rumah. (formulir pendaftaran tidak boleh kotor, robek atau terlipat)
Perhatikan persyaratan umum dan khusus Universitas/Institut/Fakultas/Jurusan pilihan anda.
PEMESANAN KOLEKTIF
Proses pemesanan Formulir Pendaftaran SNMPTN 2008 dapat dilakukan secara kolektif, dengan cara:
Pemesanan kolektif dilayani untuk minimal 15 (lima belas) formulir untuk setiap pemesanan, kurang dari jumlah tersebut dipersilakan membeli secara perorangan;
Pemesanan kolektif hanya diperuntukkan bagi lulusan tahun 2008, disertai Daftar Nama Siswa sesuai form terlampir dan dalam softcopy format ms excel (bentuk disket/CD) yang dibawa pada saat pemesanan, yang dikoordinir oleh Sekolah mulai tanggal 9-14 Juni 2008.
Pembayaran kolektif hanya melalui Bank Mandiri;
Pengambilan pesanan Formulir dilayani mulai tanggal 17- 21 Juni 2008.
Nama calon peserta yang terdaftar dalam formulir kolektif/disket/CD harus sesuai dengan nama dalam ijazah/Kartu Ujian/Surat Tanda Lulus/Buku Rapor, dan tidak boleh diganti dengan nama lain;
Tidak melayani pemesanan Formulir Pendaftaran secara kolektif bagi lulusan tahun 2006 dan 2007, atau titipan dari sekolah lain, maupun kelompok bimbingan belajar.
Pelayanan pemesanan dilakukan di Graha Sanusi Hardjadinata (aula) Unpad, Jl. Dipati Ukur 35 dari pukul 08.00-14.00
PILIHAN PROGRAM STUDI
Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu Kelompok IPA dan Kelompok IPS.
Setiap peserta ujian kelompok IPA dapat memilih paling banyak 2 (dua) program studi kelompok IPA.
Setiap peserta ujian kelompok IPS dapat memilih paling banyak 2 (dua) program studi kelompok IPS.
Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih paling banyak 3 (tiga) dengan catatan sedikitnya 1 (satu) program studi kelompok IPA dan 1 (satu) program studi kelompok IPS.
Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pemilihan.
Peserta yang hanya memilih 1 (satu) program studi saja diperbolehkan memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja.
Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengambil formulir pendaftaran. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di wilayah mana saja.
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: bahasa indonesia, biologi, ekonomi, fisika, geografi, ipa terpadu, ips terpadu, kemampuan ipa, kemampuan ips, kimia, matematika, sejarah, snmptn
Ujian SNMPTN 2008
Ujian diselenggarakan secara serentak dan terpadu pada :
Rabu, 2 Juli 2008
07.30-08.00 Pengisian data pribadi peserta
08.00-10.30 Tes Kemampuan Kuantitatif & Kemampuan Bahasa
Kamis, 3 Juli 2008
07.30-10.00 Tes Kemampuan IPA
10.00-11.00 Istirahat
11.00-12.30 Tes Kemampuan IPS
Jenis tes terdiri dari:
Tes Kemampuan Kuantitatif dan Kemampuan Bahasa, terdiri dari :
Matematika Dasar;
Bahasa Indonesia;
Bahasa Inggris.
Tes Kemampuan IPA, terdiri dari: Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, dan IPA terpadu.
Tes Kemampuan IPS, terdiri dari: Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan IPS terpadu.
Bagi penyandang tuna netra yang ingin mengikuti seleksi ini dapat dipandu petugas khusus.
Bagi peserta seleksi yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau kesenian, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)/Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diwajibkan mengikuti Uji Keterampilan khusus.
Uji keterampilan khusus dilaksanakan di Program Studi pada PTN pilihan peserta. Peserta ujian keterampilan khusus harus mendaftarkan diri 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan ujian keterampilan.
Biaya mengikuti keterampilan khusus dibayarkan kepada PTN pilihan yang melaksanakan ujian dan ditanggung sendiri oleh peserta.
Peserta yang memilih 2 (dua) Program Studi Kesenian/Keolahragaan/ PGSD/PGMI diwajibkan mengikuti uji keterampilan di kedua program studi tersebut.
Hasil ujian keterampilan khusus digunakan sebagai salah satu penentu kelulusan ujian.
Posted by dhimasheri in snmptn.
Tags: dokumen, pengawas, snmptn, spmb, ujian, ujian nasional
TIPS SNMPTN 2008
Satu hari sebelum ujian, Selasa, 1 Juli 2007:
Cek lokasi tempat ujian, dan pastikan nomor ujian Anda ada di lokasi tersebut.
Jika ada masalah dengan lokasi ujian, segera hubungi sekretariat. Nomor telepon 022-2511999.
Kenali dengan baik jalur perjalanan Anda, dan berapa lama perjalanan yang diperlukan dari rumah Anda sampai lokasi ujian. Perhitungkan kemacetan yang mungkin terjadi pada waktu menjelang ujian.
Jika menggunakan angkutan umum, kenali dengan baik jalur perjalanan angkutan umum, agar perjalanan dapat ditempuh dengan tepat.
Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk ujian, seperti alat tulis, tanda peserta ujian, tanda pengenal, dan pakaian.
Upayakan cukup tidur pada malam hari sebelum ujian, agar tubuh lebih segar ketika ujian.
Berusahalah untuk santai.
Kartu ujian sebaiknya difotokopi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hari pertama, Rabu, 2 Juli 2007:
Usahakan Anda datang lebih pagi di lokasi ujian 1 (satu) jam sebelum jadwal masuk.
Periksa perlengkapan sebelum meninggalkan rumah. Pastikan semua perlengkapan sudah dibawa.
Sebelum berangkat ujian disarankan:
- Makan pagi dulu.
- Berdoalah.
Dengarkan penjelasan dari pengawas, agar tidak melakukan kesalahan.
Jangan menjamah soal sebelum ada tanda bahwa ujian sudah dimulai.
Pengawas akan meminta anda untuk membubuhkan tanda tangan pada Bukti Hadir dan Lembar Jawaban, dengan menggunakan alat tulis panitia.
Ikuti petunjuk dari pengawas.
Hari kedua, Kamis, 3 Juli 2008:
Perhatikan jadwal pelaksanaan ujian untuk masing-masing kelompok IPA, IPS, dan IPC.
Usahakan Anda datang lebih pagi di lokasi ujian 1 (satu) jam sebelum jadwal masuk.
Periksa perlengkapan sebelum meninggalkan rumah. Pastikan semua perlengkapan sudah dibawa.
Sebelum berangkat ujian disarankan:
- Makan pagi dulu.
- Berdoalah.
Dengarkan penjelasan dari pengawas, agar tidak melakukan kesalahan.
Jangan menjamah soal sebelum ada tanda bahwa ujian sudah dimulai.
Pengawas akan meminta anda untuk membubuhkan tanda tangan pada Bukti Hadir dan Lembar Jawaban, dengan menggunakan alat tulis panitia.
Ikuti petunjuk dari pengawas.
Setelah ujian selesai dilakukan, harap Tanda Peserta Ujian disimpan dengan baik dan jangan hilang, karena akan dipergunakan kembali pada saat registrasi ulang seandainya diterima di perguruan tinggi yang dipilih oleh peserta.
Lain-lain:
Jika kehilangan dokumen atau ada masalah yang berkaitan dengan SNMPTN, dapat menghubungi sekretariat. Dokumen yang hilang mungkin ditemukan dan dikembalikan ke sekretariat.